Ramainya informasi yang beredar seputar virus corona dapat mati di bawah sinar matahari. Dalam sebuah pesan broadcast yang ramai beredar, disebutkan bahwa sobat diminta tidak pergi ke daerah dingin dan memperbanyak paparan sinar matahari. Sebab, virus akan hilang sepenuhnya saat terkena sinar matahari. Apakah itu benar?
Sampai sejauh ini belum ada penelitian mengenai virus corona yang dapat spenuhnya hilang di bawah sinar matahari ya sobat. Profesor Sally Bloomfield dari London School of Hygiene and Tropical Medicine juga mengungkap hal yang sama tentang mitos ini. Menurutnya, memanaskan tubuh dengan sinar matahari tidak efektif membunuh virus Corona. Penelitian hanya menyebutkan virus tersebut dapat mati jika dipanaskan dengan suhu 56 derajat selamat 30 menit. Lalu apa guna anjuran pemerintah menghimbau agar kita berjemur di pagi hari?
Berjemur di bawah sinar matahari berfungsi untuk mendapatkan vitamin D3 dalam tubuh, Vitamin D3 dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfor yang penting untuk membangun dan menjaga tulang yang kuat serta sumber kekebalan tubuh. Pro vitamin D3 ini dibentuk oleh sinar ultraviolet B. Sinar ultraviolet B ini muncul sekitar jam 10 pagi, di jam tersebut, sinar ultraviolet B (UVB) terbentuk dengan sempurna dan baik untuk tubuh dan itu pun sobat tidak perlu berjemur sampai gosong ya... cukup 15 sampai 20 menit. ultraviolet B yang dibawa sinar matahari pada pukul 10.00 akan bekerja sama dengan koleterol yang ada di bawah permukaan kulit membentuk vitamin D3. vitamin D3 inilah yang menjadi sumber kekebalan tubuh atau imunitas manusia.
Share ke Sosial Media :