Sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI tahun 2020 menyatakan ibu hamil, ibu nifas masuk dalam kelompok rentan terhadap infeksi virus corona covid-19. Oleh sebab itu penting bagi mereka untuk mengetahui pedoman perlindungan yang tepat selama masa pandemi covid-19 ini.
Prinsipnya adalah dengan universal precaution dengan selalu cuci tangan memakai sabun selama 20 detik/ hand sanitizer, menjaga kondisi tubuh dengan rajin olah raga dan istirahat, makan dengan gizi seimbang,memperhatikan etika batuk bersin, serta pemakaian masker kain. Kemudian bagi ibu hamil, nifas, menyusui secara rinci juga terdapat pada buku KIA hal.28. Buku KIA adalah buku yang berwarna pink yang dimiliki oleh semua ibu-ibu hamil yang melakukan ANC pada puskesmas/bidan/tenaga kesehatan lainnya, buku ini berisi informasi mengenai kehamilan, persalinan, nifas, sampai dengan bayi baru lahir.
Untuk ibu hamil dan ibu nifas usahkan untuk menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit. Jangan banyak beraktivitas keluar. Bersihkan dengan disinfeksi permukaan/benda yang sering disentuh. Bagi ibu hamil jika ingin melakukan pemeriksaan kehamilan, buatlah janji terlebih dahulu agar tidak menung lama di tengah kerumunan, kemudia selama perjalanan ke fasilitas kesehatan tetaplah terapkan pencegahan penularan covid-19 secara umum. Selanjutnya pengisian stiker P4K dipandu oleh bidan/perawat/dokter melalui media komunikasi.
Di tengah masa pandemi covid-19 ini ibu hamil dituntut harus dapat memeriksakan kondisinya sendiri dan gerakan janinya, jika terdapat risiko dan tanda bahaya maka periksakan diri ke tenaga kesehatan. Pastikan gerak janin diawali usia kehamilan 20 minggu dan setelah 28 minggu hitung gerak janin minimal 10 gerakan per 2 jam. Ibu hamil diharapkan senantiasa menjaga kesehatan dengan makan bergizi, tetap lah mengkonsumsi tablet tambah darah yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan. Walupun kelas-kelas ibu hamil seperti senam hamil, persiapan menyusui,penyuluhan kesehatan ditunda pelaksanaannya selama pandemi covid-19, ibu hamil dapat melakukannya di rumah dengan dipandu oleh instruktur secara online misal 1x seminggu. Jika sudah ada tanda-tanda persalinan ibu harus segera ke fasilitas kesehatan, tanda-tandanya dapat ibu lihat di bu KIA.
Untuk bayi baru lahir tetap mendapatkan pelayanan neonatal essential yaitu pemotongan dan perawatan tali pusar, inisiasi menyusu dini, injeksi vit K1, pemberian salep/tetes mata anti biotik serta pemberian vaksi hepatitis B, setelah 24 jam sebelum ibu dan bayi pulang dari fasyankes dilakuan pengambilan sampel hypo thyroid congenital yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Untuk peleyanan setelah lahir tetap dilakukan, dengan kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan. Apabila terdapat tanda bahaya pada bayi baru lahir segera dibawa ke fasilitas kesehatan.
Share ke Sosial Media :