Maulid nabi Muhammad SAW 1443 H/2021 ini kita dapat selalu renungkan bahwa Rasulullah SAW adalah teladan integritas, rasulullah tidak hanya berhasil membangun integritas dirinya tetapi juga membangun integritas masyarakat dan bangsa. Nilai-nilai integritas yang dicontohkan oleh Rasulullah diantaranya yaitu: kejujuran, disiplin, tanggungjawab, kerja keras, sederhana, kemandirian, berani, dan sikap sosial.
Sejarah mencatat bahwa Nabi Muhammad SAW. sebagai seorang utusan Allah, beliau juga sebagai kepala pemerintahan dengan basis pemerintahan di Madinah. Beliau dikenal sebagai pemimpin yang disegani dan dihormati rakyatnya. Dibantu oleh para sahabat, Rasulullah SAW. mampu memimpin umat Islam kala itu seta mengkoordinir dalam segala aspek mulai dari kehidupan berpolitik, ekonomi, militer, sosial, hingga menjalankan misi dakwah beliau.
Nilai-nilai integritas Rasulullah SAW terrangkum dalam sifat beliau yaitu Siddiq, amanah, tabligh dan Fathonah. Siddiq adalah kebepihakan pada kebenaran yang datangnya dari Allah SWT, amanah artinya dapat dipercaya dan melaksanakan tugas dengan pebuh tanggungjawab. Tabligh artinya memiliki kemampuan dalam menyampaikan informasi apa adanya serta berani menyatakan kebenaran dan bersedia mengakui kekeliruan. Fathonah berarti cerdas yang dibangun dari ketakwaan kepada Allah SWT, dimana aktualisasinya pada etos kerja dan kinerja pemimpin yang berkomitmen pada keunggulan, ini merupakan bentuk profesionalisme.
Ketika beliau mengetahui ada diantara rakyatnya yang kekurangan harta, beliau tak segan untuk mendermakan harta beliau. Sehingga tak berlebihan jika kita mengatakan bahwa beliau adalah sosok pemimpin yang dermawan. Rasulullah mengajarkan bahwa perbedaan agama tidak menghalanginya untuk menghargai sesama manusia. Rasulullah merupakan tokoh nyata dan sempurna yang disebut dengan insan kamil yaitu merupakan prestasi spiritual yang diidam idamkan oleh seorang muslim karena berhasil menginternalisasi nilai-nilai kebajikan ke dalam dirinya sebagai seorang hamba.
Meneladani rasulullah dalam kehidupan sehari-hari harus dimulai dari pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan komitmen yang tinggi dalam mengaktualisasikannya, baik secara struktural maupun kultural. Banyak orang mengaku muslim tetapi tidak meneladani teladan rasulullah. Maka dalam ayat disebutkan, suasana batin haruslah suasana yang mengharap ridha Allah.
Melihat apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW, sudah semestinya para pemimpin negara dimanapun untuk berusaha mengikuti jejak yang dilakukan oleh beliau SAW. setiap pemimpin tentnya dituntut untuk mampu mengedepankan kepentingan rakyatnya, menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, malksanakan amanah yang telah diberikan serta berlaku adil terhadap rakyat yangtelah mempercayakannya.
Menjadi pemimpin memang suatu pekerjaan yang berat, jika ia mampu untuk melaksanakan amanah itu dengan baik, maka balasannay adalah naungan Allah, sebagaimana yang Rasulullah sabdakan: “Tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan selalin naungan- Nya, yaitu, Imam (pemimpin) yang adil,.... “ (HR. Bukhari dan Muslim)